A Take Home Assignment
Submitted in Fulfillment of the
Requirments
For the Subject of Belajar dan
Pembelajaran
MUSHAWWIR
(1688203016)
Dengan Teori Konstruktivisme
siswa berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan.
Siswa akan lebih paham karena terlibat langsung dalam pengetahuan baru, mereka
akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi.
Seiring dengan teori, pembelajaran juga memerlukan model. Model pembelajaran kontekstual dinilai
lebih efektif yang di mulai dengan sajian tanya jawab lisan yang ramah, terbuka
dan negosiasi, yang berkaitan dengan dunia nyata kehidupan siswa, sehingga
manfaat materi yang disajikan lebih tertanam, motivasi belajar muncul, pikiran
siswa terpusat, dan suasana yang lebih kondusif. Siswa melakukan dan mengalami,
tidak monoton hanya mencatat dan menonton.
Pendekatan Induktif dinilai lebih efisien karena pengolahan informasi menggunakan
data untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan dapat berupa kasus-kasus
nyata yang terjadi dilingkungan.
Pendekatan induktif dapat diiringi dengan Strategi pembelajaran Inqiry yang menekankan pada proses berfikir
secara kritis dan analitis untuk menemukan jawaban dari suatu masalah. Metode
yang dapat digunakan untuk mendukung strategi pembelajaran Inquiry yaitu Metode Eksperimen,siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Teknik
pembelajaran yang dapat dikaitkan penggunaan model, pendekatan, strategi dan
metode pembelajaran yaitu Teknik Problem
Solving karena bukan hanya sekedar teknik mengajar,tetapi juga merupakan
suatu teknik berfikir sebab dimulai dengan mencari data sampai menarik
kesimpulan.
Guru merupakan salah satu aspek utama dalam belajar dan
pembelajaran salah satunya guru berperan sebagai Demonstrator,yang dapat menunjukan sikap-sikap yang bisa
menginspirasi murid untuk melakukan hal-hal yang sama bahkan dapat lebih baik.
Pastinya akan ada kendala yang terjadi pada proses belajar dan
pembelajaran di kelas salah satu contohnya, kecenderungan membentuk kelompok
yang tidak terbimbing sehingga mudah menimbulkan kenakalan-kenakalan. Cara mengatasinya
yaitu pendekatan kepada siswa yang tergabung dalam kelompok tanpa menghukumnya,yaitu
bercerita tentang dampak yang akan didapat dan pengalaman yang kita lalui,sehingga
siswa bersangkuatan dalam kelompok akan terpengaruh dan akan berubah kearah
yang lebih baik dan diharapkan akan menimbulkan dampak positif di sekitar
kelompoknya.